Desember 2012, kebetulan Jetstar mengadakan promo tiket murah buy 1 get 1 free. Saya dapat tiket JKT-HK jatuhnya hanya 2,1 juta per orang pulang pergi, sdh include bagasi 20 kg. Hanya saja harus transit Singapore dulu lumayan lama. Tp transit di Changi sekali-sekali sebenarnya cukup menarik, karena salah satu airport terbaik dunia ini fully equipped dengan berbagai fasilitas hiburan. So, berangkatlah kita ber-7 pada tanggal 12 April 2013, pulang tanggal 19 April 2013. Kota-kota yang akan dituju adalah Hongkong, Macau, Shenzhen, dan terakhir Yangshuo (kira-kira 60 km di selatan Guilin).
Keyword: jalan-jalan, hongkong, shenzhen, macau, guilin, yangshuo, wisata, tamasya, trip
Day 1: Jakarta – Hongkong
Perjalanan Jakarta – Hongkong
bisa dibilang cukup lancar. Transit di Changi 4 jam lebih, sudah kebayang bakal
boring abiss.. tp ternyata gak boring2 amat sih.. Turun di terminal 1, kita
cari makan dulu, dari transit C jalan sedikit ke arah terminal 2, naik
escalator di dekat Hermes, di situ tersedia aneka macam mie, nasi lemak, nasi
ayam, hor fun. Sebenarnya di lantai bawah juga ada makanan yg menarik: sushi
yang tidak terlalu mahal (salmon sushi yg cukup besar 6 pcs hanya SGD 9.5).
Alhasil group terbagi 2, yang tua2 makan nasi dan mie di lantai atas, my boy n
me makan sushi di lantai bawah. Yummm.. Makan dengan sangaaat santai, berhubung waktu masih banyak.
Setelah itu, kita masih sempet
lihat2 Cactus Garden yang gak jauh dari food court di lantai 2. Apa yang
menarik? Gak ada yang spesifik sih.. Paling duduk2 di taman sambil liat2
pesawat :p . But, hei, that’s something we don’t have in our own beloved international
airport... hehehe... Masih ada Butterfly Garden, Sunflower Garden, Koi Pond, Orchid Garden yang bisa dilihat, but
let’s save them buat transit perjalanan pulang (bakal transit 5 jam bo!
Gubrak!!). Liat jam 30 minutes to boarding time, pasukan segera menuju toilet,
lalu jalan ke arah boarding gate. Masuk ruang tunggu, isi peluru (isi botol air
minum maksudnya), lalu nunggu kira2 10 menit, then boarding. Thanks to my boy,
kita dikasi boarding duluan (passangers with children can board first)
SIN – HK 4 jam perjalanan,
pasukan pun tidur tentram(baca: gak ngorok). Tiba di Hongkong jam 8.30 malam.
Cari 7/11 beli simcard, langsung telp pemilik apartment yang sdh dibook di daerah
causeway bay. Kita sewa 2 malam. Per malam HKD 1850, utk 10 org. Koq 10? Krn
yang buat 7-8 org sdh fully booked. Huuu.. But still lebih murah sih dibanding
tarif hotel di HK pd umumnya. Posisi apartment ini cukup strategis, hanya 3
menit jalan kaki dari exit F MTR Causeway Bay. Lengkap dengan kompor, peralatan
masak, microwave, mesin cuci, kopi dkk, komputer, Wifi, TV, sampai sandal.
Sayangnya kamar mandi nya cuma 1, kebayang kan antri nya...
Cuaca saat kita tiba sejuk
seperti di puncak, asyik banget. Denger2 sih mulai banyak hujan, mudah2an kita
beruntung ketemu cuaca bagus.
Day 2 : Jalan-jalan di Hongkong
Hari ini itinerary kita adalah
jalan2 ke Ngongping Village lihat Giant Buddha, ke Victoria Peak naik peak
tram, dan sekalian ke Maddam Tussaud. Tiket Maddam Tussaud sudah dibooked on
line seminggu sebelumnya, dapat diskon 20%. Sayangnya, tiket Cable Car tdk bisa
dipesan online krn sedang error. Pdhl di website Ngongping Village tertulis
diskon 10% utk booking online. Selain itu, kita juga berencana mengunjungi
family mama di daerah Po Lam. Bangun pagi cuaca sangat bagus, sejuk, tidak
panas, dan yang terpenting, tidak hujan! Sip! Semoga berlanjut begitu sampai
malam.
Hari ini kita sarapan di
apartment. Menu nya indomie bawaan dari rumah. Alasannya sederhana: menghemat
waktu dan uang. Mumpung di apartment jg tersedia peralatan makan dan masak.
Malam sebelumnya jg sempet mampir di 7/11 terdekat, beli aneka roti dan susu.
Roti dan susu buat tambahan sarapan dan bekal jalan2 hari ini.
Untuk jalan-jalan hari ini kita
beli tiket MTR One Day Pass yang berlaku 24 jam terhitung sejak pertama kali
digunakan. Harga nya HKD 55 untuk adult dan HKD 25 untuk children. Bisa dipakai
untuk naik MTR jurusan mana aja, kecuali yang ke arah airport dan Lo Wu/Lok Ma
Chau.
Ngongping Village by Cable Car
Cable car menuju Ngongping
Village ini adalah salah satu cable car terpanjang di dunia dengan jalur
sepanjang 5.7 km melintasi Tung Chung Bay ke arah Utara Lantau Island.
Sepanjang perjalanan 25 menit, kita akan disuguhi pemandangan menakjubkan.
Jadi, pastikan kalau jalan-jalan ke HK, harus mengunjungi Ngongping Village
naik cable car ini. Dijamin akan menjadi pengalaman tidak terlupakan.
Untuk mencapai Cable Car
Ngongping 360o, kita naik MTR sampai Tung Chung dulu. Naik MTR di HK is very
simple, gak jauh beda dengan naik MRT di singapur. Siapkan kaki aja, krn pasti
akan banyak jalan di setiap interchange. Keluar dari Tung Chung MTR station,
tinggal jalan kaki sedikit (200-300 m) ikut petunjuk arah, tibalah di cable car
terminal.
Seperti disebutkan tadi di atas,
naik cable car ini termasuk pengalaman tidak terlupakan. Pemandangannya wah..
Juga ada deg2an pas jalur naik dan turun. Pokoknya super deh! Ada 2 macam cable
car : yang cristal cabin dan yang standard cabin. Bedanya kalo cristal cabin
lantainya dari kristal transparan dan bayarnya lebih mahal. Bedanya berapa?
Bisa dicek di http://www.np360.com.hk/en/booking/np360-ticketing-information.html. Tentu saja kita pilih yang standard, maklum
rombongan orang tua. Naik yang standard liat ke sekeliling aja uda deg2an,
gimana yang bawahnya trasnparan? Hiii.. Tp next time kalo pergi ama hubby dan
anak2, mau naik yang cristal ah... Hehe... Harga tiket cable car adalah HKD 194
utk dewasa pp dan HKD 98 utk anak2. Ini sdh include nonton bbrp pertunjukan yg
akan disebutkan di bawah.
Apa yang bisa dilihat di
Ngongping Village? Utamanya adalah Giant Buddha Statue di puncak bukit. Kebayang yaa naik tangganya.. Tp menurut saya sih masih lebih capek
naikin tangga di Batu Cave Kuala Lumpur. Pemandangan dari atas juga Super!
Tiupan anginnya sejuk nian, bikin ngantuk.. Halahh, masih pagi, Neng!
Giant Buddha di atas bukit. Tinggi
yaa? Biar uda tua2, pada nyampe juga lho ke atas.. Acung jempol deh!
|
Gak tau namanya gerbang apa.. Abis gak bisa bacanya. Hehe... |
Di area Ngongping Village saat itu jg ada
atraksi Jumping Rope. Pas kita turun dari puncak bukit, pertunjukan sedang
berlangsung seru2 nya. Yang jumping bbrp anak muda bule, cowo dan cewe. Loncat2
tali dengan berbagai gaya dan variasi gerakan yang rumit diiringi musik
nge-beat. Very attractive! Salut banget liat nya. Loncatnya gak berhenti2
selama hampir 1 jam. Dan gak pake trampolin loh. Koq gak capek ya? Saking
asyiknya nonton, sampe lupa difoto! Hehe.. Maaf ya pemirsa.. Tp tenang aja, buat yg pengen tau bisa diliat di http://www.youtube.com/watch?v=hlDsgqMypFk
Lalu juga bisa nonton kartun
Monkey Tale di dalam studio yang didekor seolah2 berada di dalam hutan. My boy
sih enjoy banget nontonnya. Sampe ngakak2. Eh, ternyata om2 saya juga pada
bilang bagus. Lucu katanya. Juga ada Walking with Buddha, yang inti nya
membabarkan secara singkat ajaran2 Sang Buddha Gautama in English dan Mandarin.
Jadi pas mau masuk masing2 org dikasih head phone sesuai dengan bahasa yang
kita mau.
Puas menikmati Ngongping Village,
kitapun kembali naik cable car menuju Tung Chung. Karena perut sudah teriak
minta diisi, pasukan pun langsung “menduduki” food Court di dalam Citygate
Outlets.. Citygate Outlets ini letaknya di dekat stasiun MTR Tung Chung.
Makanannya lumayan enak2, secara kita laperr.. Hehe...
Setelah perut kenyang, kita
langsung bergerak menuju kediaman family mama di daerah Po Lam. Bisa dilihat di
peta MTR di atas bahwa Po Lam letaknya
di ujung paling timur Jalur Ungu. Jadi tiket Day Pass yang kita beli lumayan
maksimal kepakenya. Hehe.. Setelah ngobrol sejam lebih melepas kangen, kami
langsung bergegas menuju Victoria Peak, mengingat hari sudah sore.
Victoria Peak by Peak Tram
Dari Po Lam kita kembali naik MTR
menuju stasiun MTR Central, lalu jalan lumayan jauh (menanjak pula) menuju
terminal Peak Tram. Setibanya di terminal Peak Tram langsung antri beli tiket.
Antrian untuk naik tram sudah menumpuk cukup panjang, mungkin sekitar 200 atau
300 orang. Sempet kebayang, bisa2 antri ber jam2 nih. Ternyata 1 tram bisa menampung
lumayan banyak orang, sehingga kita sudah kebagian naik tram pada kedatangan
ke-3. Sambil mengantri kita bisa melihat tram kuno yang sudah tidak dipake lagi
dipajang di sebelah kanan. Juga ada kliping2 koran temo doeloe mengenai sejarah
tram ini.
Perjalanan dengan Peak Tram
menuju Victoria Peak cukup unik dan mendebarkan. Tram yang sudah lumayan tua
ini mengangkut puluhan atau mungkin ratusan orang menaiki jalur yang menanjak,
sangking nanjak nya bangunan di samping jadi kelihatan miring semua. Tp My boy
bilang: “Mama, itu sebenernya bukan bangunannya yang miring ya, tp kita yang
posisinya miring”. Pinter anak mama... Di perjalanan juga terlihat pemandangan
Hongkong di malam hari. Sayang hasil fotonya kurang bagus akibat pantulan kaca.
Turun dari Peak Tram kita masuk
ke gedung yang mirip cawan. Maddam Tussaud masuknya kalo gak salah dari lantai
2, keluar dari lantai 1. Di gedung ini juga banyak toko yang jual souvenir, tp
harga nya mahal2. Saya sih gak prefer beli oleh2 di sini. Di dalam Maddam
Tussaud inti acaranya yaa foto-foto lah.. Kalo yang bapak2 seneng nya foto sama
tokoh sejarah China seperti Mao Ze Dong dan Deng Xiao Ping. Kalo my boy
senengnya sama artis kungfu seperti Jet Li dkk, dan juga sama Albert Einstein.
Mamaku berpose sebagai Ratu Inggris. Mantaplah!!
Beli tiket entry Maddam Tussaud
kalo bisa jangan on the spot, krn pasti lebih mahal dibanding beli online. Beli
online pasti ada diskonnya. Beli online di website resmi nya utk dewasa HKD 148
dan anak kecil HKD 108. Setelah puas foto2 di Maddam Tussaud, kita pun kembali
naik Peak tram. Sebelumnya sempet menikmati pemandangan Hongkong di malam hari
yang sungguh cantik. Sayangnya karena sedang berkabut, foto nya jadi nya kurang
bagus.. Apa kamera nya yang kurang bagus ya? Hahaha..
Nyampe causeway bay langsung cari
makan, dan kembali ke apartment sudah jam 12 malam. Kaki sudah pegeeell banget.
Dalam waktu 1 jam, 7 org sudah beres mandi semua. Hah? Cepat sekali?? Yup, super kilat spy bisa cepet tidurrr...
Day 3 : Macau by ferry
Bangun jam 7, badan lumayan
segarrr (tadi malam sempet minum Vitamin C donk..).
Pasukan siap2 untuk berangkat ke Macau. Tidak lupa beli aneka bapao di 7/11 utk
sarapan. Juga nyoba beli cakue yang guedee di gerai pinggir jalan. Dari
Causeway Bay naik MTR, turun di Sheung Wan, jalan sedikit sudah sampai di Hong
Kong Ferry Terminal. Langsung beli tiket, namun sayangnya karena weekend,
penumpang agak ramai, sehingga kita kebagian ferry jam 10.30. Tiket ferry
Hongkong-Macau adalah HKD 172 utk dewasa dan HKD 157 utk anak.
Tiba di Macau Ferry Terminal sekitar jam 11.30. Sempet agak bingung nyari shuttle bus ke hotel, karena Hotel
Beverly Plaza yang saya book ternyata shuttle busnya gabung dengan 3 hotel
lainnya dan label namanya kecil2. Berbeda dengan hotel2 dan casino2 gede
seperti Venetian, Grand Lisboa, dan Wynn, yang bus nya banyak, besar2, dan
memang sudah ada nona2 cantik yang nungguin, bahkan menjemput di pintu keluar
ferry terminal. Yah, harga memang gak bisa bohong. Hehe..
Well, Beverly Plaza Hotel sendiri
cukup ok sih.. not disappointing lah... Kamar dan ranjangnya cukup besar,
bersih, dan nyaman. Interiornya cukup lux. Sarapannya juga enak. Yang penting
lagi, letaknya strategis. Deket banget dengan Grand Lisboa dan ada bus stop
persis di samping belakang hotel. Setelah check in, istirahat 15 menit, dan
makan siang di resto deket hotel, kita pun siap meng-explore Macau.
Tujuan pertama adalah The
Venetian Hotel and Resort. Dari Beverly Plaza, kita naik bus menuju Macau Ferry
Terminal lagi. Bayarnya murah, tp harus pake uang pas. Lalu naik shuttle bus Venetian Casino.
Gratis. Di Venetian, pertama2 tentu saja masuk ke casino nya dulu. Kalopun gak
main, minimal lihat2 lah.. hehe.. Kalo sy pribadi sih dari dulu memang gak
pernah tertarik dengan gambling. Jadi sementara bapak2 menjelajah casino, sy
nunggu di luar aja sambil minum juice sama my boy yang memang gak boleh masuk.
After bapak2 keluar, sy sempet masuk liat2 bentar ke dalam. The Venetian Casino
ini tempat nya besaaaar sekali. Sangking gedenya, sampe ada beberapa biji pintu
masuknya. Ya iyalah, namanya juga the biggest casino in the world, ngalahin
yang di Las Vegas.
Satu lantai di atas casino, ada Venetian
Shopping Mall yang dipenuhi dekorasi yang pretty
amazing. Mantep banget buat foto-foto. Langit2 nya dibuat mirip dengan
langit asli, di tengah nya ada canal buatan lengkap dengan gondola nya,
yang konon gondoliernya (mas-mas tukang
dayung gondola) asli didatangkan dari
eropa. Sambil jalan2 kita bisa mendengar suara emas mereka melantunkan
lagu-lagu bernada tinggi. Untuk naik gondola tentu harus bayar.. Well, kita sih
gak minat.. secara canal nya juga gitu2 aja.. Jadi ya kita cuma jalan2, foto2
di sekitar Venetian Shopping Mall, ama window shopping aja.. hehe..
Puas keliling Venetian, kita
bergerak menuju Senado Square dan Ruins of St. Paul. Naik shuttle bus lg ke
ferry macau terminal, nyambung naik shuttle bus Grand Lisboa.
Sampai di Grand Lisboa,
lampu-lampu casino sudah mulai dinyalakan. Seolah-olah mau masuk casino Grand
Lisboa, kita melenggang masuk ke dalam, padahal cuma mau nebeng toilet aja..
hehe..
Lobby Grand Lisboa wangi bow.. Ada 1 hal lg yg menarik. Di lobby Grand Lisboa koleksi pajangannya mantap-mantap. Yang paling menarik buat saya adalah ukiran gading mammoth! (Ingat bahwa mammoth sudah punah lho!) Ukirannya sangat detail, Sun Go Kong (Kera Sakti) duduk di atas tandu diiringi oleh pasukan kera dan dewa-dewa. Selain itu juga ada kapal naga bersepuh emas, ukiran batu giok yg besar banget, dll.
Niatnya ke toilet doank, jadi nyangkut 20 menit liat2 pajangan dan foto2.. No Problem. Yang penting kita enjoy.. memang itu intinya jalan2. Melihat dan menikmati sebanyak mungkin. Abis itu kita sempetin duduk-duduk di depan Grand Lisboa, sekedar liat2 menikmati suasana kota Macau menjelang senja, sambil istirahatin kaki. Di depan Grand Lisboa, lampu-lampu casino lain juga sudah nyala semua
Lobby Grand Lisboa wangi bow.. Ada 1 hal lg yg menarik. Di lobby Grand Lisboa koleksi pajangannya mantap-mantap. Yang paling menarik buat saya adalah ukiran gading mammoth! (Ingat bahwa mammoth sudah punah lho!) Ukirannya sangat detail, Sun Go Kong (Kera Sakti) duduk di atas tandu diiringi oleh pasukan kera dan dewa-dewa. Selain itu juga ada kapal naga bersepuh emas, ukiran batu giok yg besar banget, dll.
Niatnya ke toilet doank, jadi nyangkut 20 menit liat2 pajangan dan foto2.. No Problem. Yang penting kita enjoy.. memang itu intinya jalan2. Melihat dan menikmati sebanyak mungkin. Abis itu kita sempetin duduk-duduk di depan Grand Lisboa, sekedar liat2 menikmati suasana kota Macau menjelang senja, sambil istirahatin kaki. Di depan Grand Lisboa, lampu-lampu casino lain juga sudah nyala semua
Sun Go Kong ada di tengah, di atas tandu, di bawah payung, duduk dengat kaki di angkat,
pakai topi dengan 2 rumbai panjang. Di depan dan belakangnya ada kera-kera dan
dewa-dewi.
|
Dari Grand Lisboa, kami jalan
kaki menuju Senado Square dan Ruins of St. Paul. Tidak usah takut nyasar,
karena para pelancong lain juga arus jalannya ke arah situ. Tiba di Senado
Square, orang-orang sudah ramai duduk-duduk di sana. Kita pun ambil posisi
untuk nongkrong dan foto-foto.. Menurut saya sih Senado Square ini gak special-special
amat. Tp suasana sekelilingnya itu lho yang asyiik.. Ada fountain yang
tengahnya ada semacam bola, dan kalo malam ada lampu yang berubah-ubah
warnanya. Gedung-gedung di area ini dirancang bergaya Portugis, dengan lantai
batu yang disusun indah dengan motif seperti gelombang. Jadi kalo buat nongkrong2
sih asyiik lah.. Eh, gak lama kita duduk, terdengar obrolan dalam Boso Jowo di
sebelah kita.. Punteeennn... Hehehe...
Setelah nongkrong 20 menit di
Senado Square, lanjut jalan kaki menuju Ruins of St. Paul. Di tengah jalan
mampir beli jajan khas Macau: Portuguese Egg tart (Jangan sampe lupa sama yg
satu ini).
St. Paul Church adalah gereja
terbesar di Asia pada masanya dulu. Dibangun dari tahun 1582 hingga 1602,
gereja ini runtuh akibat kebakaran pada saat terjadi typhoon pada tahun 1835.
Kini, gereja yang dulunya megah ini hanya tinggal facade/tembok bagian depannya
saja, sehingga disebut Ruins of St. Paul. Banyak dikunjungi orang dan rasanya
belum afdol kalo ke Macau tidak mengunjungi tempat ini. Kalo My Boy pengen ke
sini krn acara Running Man pernah shooting di sini. Hahaha..
Duduk-duduk di depan Ruins of St.
Paul sambil makan Eggtart dengan angin sepoi-sepoi, rasanya jadi mengantuk..
Karena mata mulai sepet, pasukan pun berjalan kembali ke hotel. O ya, dari
depan Ruins of St. Paul juga terlihat Hotel Grand Lisboa. Jadi yaa difoto jg..
;p
On the way back to hotel, kita melewati sebuah
lapangan kecil yang pas banget untuk foto dengan latar Grand Lisboa.
Sebelum masuk hotel, pasukan isi
tangki dulu supaya bobo nya nyenyak, gak krucukan peyutnya..hihihi.. Nah,
selain rumah makan, toko apa yg paling banyak di Macau ini? Jawabannya: toko
jam tangan mewah dan toko emas. Bertebaran dimana-mana. Bisa dipastikan toko2
ini merangkap sekagai pawn shop alias pegadaian. Siapa lagi customernya kalo
bukan para penjudi yang budiman?
Day 4: Macau-Shenzhen by Ferry
Hari ini kita akan naik ferry
menuju Shenzhen. Menu utama di Shenzhen adalah reuni dengan om (abang tertua
mama) yang bermigrasi ke china sejak tahun 60an. Sambil jalan-jalan tentunya :).
Sarapan di Beverly Plaza Hotel
cukup enak. Kira-kira nilainya 7.5 dari 10 lah... Bapao nya enak2. Eggtart nya
jg enak..
Tiket ferry Macau-Shenzhen: HKD
210 utk dewasa dan HKD 105 utk anak. Tiba di Shenzhen sekitar jam 11.30,
langsung naik taxi ke apartment om di daerah Mei Hua Lu (Mei Hua Road). Pasukan
dibagi jadi 2 taxi. Taxi yg saya tumpangi supirnya cukup baik dan kita jalan di
depan. Sang supir dengan baik hati menelpon ke om sy untuk menanyakan harus
berhenti dimana persisnya. Tiba di apartment, sementara para orang tua sibuk ngobrol
melepas kangen, saya sibuk menyusun rencana utk perjalanan berikutnya: beli
tiket bus ke Yangshuo dan jalan-jalan seputar Shenzhen (Windows of the World
dan Splendid China).
The Family Reunion |
Family Photograph in 1960 (53 years ago) di Pangkalan Berandan. Masih disimpan dan dilaminating sama omnya mama di Hongkong |
Akhirnya diputuskan saya, om, dan
ditemani menantunya pergi beli tiket dulu ke terminal bus untuk berangkat
malamnya ke Yangshuo. Baru setelah dapat tiket, kita akan jalan-jalan di
Shenzhen. Niat awalnya sih begituu.. tp beberapa langkah keluar dari apartment
om, ada godaan yang teramat besar menanti. Apalagi kalo bukan makan enak? Hehehe...
Apartemen om dekat sekali dengan pasar kecil yg menjual aneka makanan yang
smells so good.
Yg paling bikin ngiler tuh mie
Sechuan Lamien nya. Yg jual org Sechuan asli. Ada Niu Rou Mien (mie daging
sapi) dan Wonton Mien. Dua-duanya mantap abiss rasanya. Porsi nya gede
buangett. Harganya Cuma 10 RMB semangkok besar. Favoritku Niu Rou Mien nya... OMG..Mie
paling enak seumur hidup gue!! Sambil makan, akhirnya kita putuskan, biar gak
terburu-buru, jalan-jalan di Shenzhen nya seabis balik dari Yangshuo saja. Sisa
waktu sebelum berangkat ke Yangshuo kita manfaatkan utk beli bekal makanan (lagi..
hehe..) dan buah-buahan utk perjalanan.
My boy juga akhirnya nemu makanan yg diincar sejak di Hongkong maren: Chou Tofu alias Tahu Busuk. Koq?? Ya, my boy sebelumnya memang sudah baca2 soal makanan khas Hongkong, salah satunya ya Cou Tofu ini. Tp, sayangnya pas di Hongkong gak sempet makan, eh.. untungnya di Shenzhen ketemu. Rasanya gimana? Enak sih... asal tahan baunya.. Bagi org indo yg biasa makan makanan hasil fermentasi kedelai harusnya sih gak problem. Sebelum makan sebaiknya mengukur sensitivitas perut masing2 dulu ya.. Kalo perut termasuk sensitif, sebaiknya pilih yg kadar busuknya rendah, keliatan koq dr warna nya.. Kalo yg kadar busuk nya tinggi, warna sebelum digorengnya kelabu kearah hiiitaaamm.. hiii...
But.. ada 1 lagi nih tandingannya: Xiang Tofu (Tahu Wangi). Setelah mencicipi keduanya, My Boy much prefer Xiang Tofu. Tahu nya lembut, dikasi topping sauce yang agak pedes dikit sama acar dari buncis/kacang panjang yg dipotong kecil2. Dijualnya sambil dimasak diatas pan rata, mirip kayak pan buat bikin martabak, Cuma bentuknya segi empat. Jd wangi menyeruak kemana2 plus ada suara sizzling nya gituuh.. Gimana gak tergoda coba?
Sleeper bus ke Yangshuo berangkat
jam 7.30 malam. Tiba di Yangshuo jam 5 pagi.
Day 5: Yangshuo
Pengalaman naik sleeper bus sulit
dijelaskan dengan kata-kata.. intinya gak rekomended deh... hehehe... Terutama
bagi mereka yg tinggi badannya di atas 165 cm.
Untung aja pemandangan dan
atmosfer di Yangshuo worth it bangeeett... udaranya juga suegerrr. Paid back lah
kelelahan kita td malam. Cuma males mikir pulangnya mesti naik bus itu
lagiiiihhh... Arrgghhh...
Kenapa ke Yangshuo dan bukan
Guilin? Dari hasil browsing, konon pemandangan yang bagus-bagus adanya di Yangshuo.
Jika kita pergi dengan naik pesawat atau kereta, harus ke Guilin dulu, baru
naik bus atau kendaraan sewaan ke Yangshuo, karena bandara dan train station
adanya di Guilin, di Yangshuo blom ada. Atau jika ingin sambil menikmati
pemandangan sungai Li, bisa naik Li River Cruise dari Guilin ke Yangshuo selama
5 jam perjalanan. Bagi yang seneng activities seperti biking, bamboo rafting,
rock climbing, dll, adanya ya di Yangshuo ini. Karena waktu kita juga pas2an
(maklum ogut masih kuli, dpt cutinya terbatas.. hiks), kita memilih langsung ke
Yangshuo saja naik sleeper bus.
Lima Pendekar dari Pangkalan Brandan berkelana ke Guilin |
Kayaknya kalo naik ini berduaan aja bakal romantis bener yaa..:) |
As mentioned before, pemandangan
di Yangshuo memang sesuatuh banget. Uda gitu segala sesuatunya mulai dari
hotel, makanan, souvenir, dan objek wisatanya relatif murah. Naik river rafting
setelah ditawar (jgn lupa DITAWAR!!) hanya 100 RMB/boat untuk kira-kira 2 jam
river rafting. Per boat bisa muat 4-5 orang. Thanks to family jauh om yang
sengaja dateng dari Guilin untuk ketemu kita yang jauh-jauh datang dr Indo
(judulnya “Jauh”). Sy manggilnya Ku Kong. Ku Kong bantuin nawar ampe dapetlah
harga segitu.
Nah, kebayang yaa.. naik perahu menyusuri sunga Li dengan pemandangan bukit-bukit cantik, angin sejuk sepoi-sepoi, sedikit berkabut... ajibbb... ngantuk jadinya..hahaha... Note: sebaiknya ambil offer dr hotel tempat kita menginap, lebih bisa dipercaya. Di pinggir sungai juga ada counter yang nawarin, tp jauh lebih mahal, dan ada jam berangkat tertentu, gak bisa semaunya kita. Banyak juga perorangan yang nawarin. Ini juga jangan yah... krn mereka bisa nipu soal jarak (misalnya harusnya sampe titik A, biar ngirit belom nyampe titik A uda muter balik, wong turis gak paham ini..) Kalopun booking dari hotel, tanyakan untuk titik balik nya penanda nya apa? Kebetulan staff Hotel River View berbaik hati ngasih tau, tanpa kita tanya.
Nah, kebayang yaa.. naik perahu menyusuri sunga Li dengan pemandangan bukit-bukit cantik, angin sejuk sepoi-sepoi, sedikit berkabut... ajibbb... ngantuk jadinya..hahaha... Note: sebaiknya ambil offer dr hotel tempat kita menginap, lebih bisa dipercaya. Di pinggir sungai juga ada counter yang nawarin, tp jauh lebih mahal, dan ada jam berangkat tertentu, gak bisa semaunya kita. Banyak juga perorangan yang nawarin. Ini juga jangan yah... krn mereka bisa nipu soal jarak (misalnya harusnya sampe titik A, biar ngirit belom nyampe titik A uda muter balik, wong turis gak paham ini..) Kalopun booking dari hotel, tanyakan untuk titik balik nya penanda nya apa? Kebetulan staff Hotel River View berbaik hati ngasih tau, tanpa kita tanya.
Sekilas soal River View Hotel. Lokasinya ok banget. Tepat di depan sungai Li, dekat sekali dengan West Street, akan tetapi bebas dari kebisingan West Street. Keluar dari hotel, di seberang jalan langsung bisa menikmati indahnya sungai Li, dan banyak juga yang menjajakan makanan kecil. Tersedia beberapa meja dan kursi dari batu. Jadi bisa duduk-duduk santai melihat pemandangan, menghirup udara segar, sambil ngemil tentunya J. Kalo mau sambil rendem kaki di sungai, bisa turun tangga sedikit. Staff hotelnya ramah banget dan very helpful. Bahasa Inggrisnya bagus. Kamarnya cukup besar dan bersih. Overall sih gw kasih nilai 8,5 deh... O ya, 1 lagi, makanannya gak kalah sama yang di resto-resto di West Street. Enak-enak dan murah. Tp kayaknya harus tetep nawar kalo kita mesen banyak sekaligus.
After river rafting, acara bebas. Ada yg jalan-jalan sepanjang West Street, beli souvenir, jajan makanan kecil (pastinya), ada yg duduk-duduk di tepi sungai Li sambil rendem kaki, ada juga yang bobo siang bentar di hotel. Kita nemu kios mie, kwetiau, nasi goreng yang enak banget. Trus bubur wijen hitamnya juga enak dan wangi. Hmmm..
Rencananya malamnya kita akan nonton Liu San Jie Show. Tp tentu harus dinner dulu. Surprise..surprise.. Ku Kong ternyata sudah order very nice dinner dari Hotel River View – aneka macam masakan khas Yangshuo, mulai dari beer fish, duck with wine, udang, pork, dll. Xie xie Ku Kong!! Dinner nya ueenaaakk tenan...
Lihatlah itu piring dan mangkok pada kosong. Tandanya enak! |
Impression Liu San Jie Show
adalah pertunjukan drama di atas air Sungai Li dengan latar 12 bukit.
Pertunjukan ini merupakan karya Zhang Yi Mou, perancang acara pembukaan
Olimpiade Beijing 2008. Kita beli tiket show di level B2, bukan yang termahal
tp menurut staff hotel posisinya sudah sangat ok buat nonton. Dan ternyata
memang benar, terlihat semuanya. Hehe.. Sebenernya biarpun duduk paling depan,
tetap hanya bisa lihat pelakon nya kecil-kecil, soalnya kan memang jauh jarak
ke tengah sungainya... Jumlah penonton malam itu mungkin lebih dari 1500 orang.
Pokoknya semua kursi terisi.
Lalu show nya sendiri bagus atau tidak? Kalo buat ditonton sih biasa aja, gak ada yang menarik, ada sih efek dramatisnya, tp ucapannya gak jelas even bagi yang gape mandarin seperti papaku. Jadi kita hanya duduk nonton something unusual, yang kita gak ngerti jalan ceritanya, tp tetap paying attention krn sdh bayar mahal-mahal.. Jadinya ya sibuk foto-foto buat kenang-kenangan. Hihihi... Akan tetapi kalo ditilik lebih teliti, tidak gampang membuat pertunjukan seakbar itu di atas air dan harus kreatif menciptakan efek dramatis.
Liu San Jie Show: foto sebelum mulai |
Day 6: Yangshuo
Esok paginya, after breakfast
agenda kita adalah mengunjungi Silvercave. Uda ketahuan donk dari namanya...
Judulnya Jalan-jalan Liat Gua. Nah, gua nya seperti apa? Supaya gak serem dan
timbul efek yang indah, dipasang lah lampu sorot warna-warni ke arah dinding,
stalaktit dan stalagmit di dalam gua. Bisa diliat di foto-foto di bawah ini. Cukup
mengesankan yah...
Dibanding gua yang di Korea,
Silvercave ini lebih luas. Pertama masuk masih terasa sejuk, makin ke dalam makin
terasa hangat dan kurang oksigen. Mungkin karena kitanya juga uda ngos-ngosan
naik turun tangga ya..
River Rafting sudah, nonton
Inpression Liu San Jie sudah, Silvercave sudah, kuliner sudah, beli souvenir
sudah, main air di pinggir sungai jg sudah... Waktunya balik ke Shenzhen.. Oh
not that bus again!! (kata My boy)
Day 7: Shenzehen-WOW
Tiba di Shenzhen waktu masih
menunjukkan pukul 5 pagi. So kita pun mandi dan istirahat dulu di apartment om.
Siangan baru naik bus ke Windows of the World.
Windows of the World area nya
sangat luas. Kalo punya waktu seharian, bolehlah keliling dengan berjalan kaki.
Tp kalo saya sih gak mau, wasting time and energy. Hehe.. Jadi kita memutuskan
utk naik minivan berkelilingnya.. Selama perjalalan keliling, minivan berhenti
beberapa kali supaya pengunjung berkesempatan untuk foto-foto. WOW isinya
adalah miniatur bangunan-bangunan ternama di dunia seperti Menara Eiffel,
Menara Pizza, Pyramid, Air Terjun Niagara, istana Raja Thailand, candi
Borobudur dll.
Dari Windows of the World,
sebenernya mau lanjut ke Splendid China, tp cuaca mulai mendung dan gerimis.
Rombongan jg mulai kecapean. So kita pun balik ke base camp (apartment om),
istirahat, makan Sechuan Lamien for the last time, lalu sorenya kembali ke Hong
Kong.
Malamnya rombongan, minus papa dan
saya (badan mulai menjerit pengen tidur), msh sempet diajak sama om nya mama ke
pinggir laut (entah apa nama tempatnya) menikmati pemandangan Hongkong dari sisi Tsim
Sha Tsui. Semua yg ikut pada bilang baaguuuussss. Agak nyesel jg gak ikut.. But
tidur pd saat itu seems more important. Zzzzz..
Day 8: Back to Jakarta
Kembali ke Jakarta by Jetstar lg,
transit Singapore lg.. Nothing special during the way home... Just very
grateful we were able to enjoy this trip and heading back home safely. See u in
the next trip, hopefully soon!!
Salam mas tanya nih ada promo lg bulan mei tahun 2017 dan berapa budgetnya hongkong shenzen macau seperti yg diatas
BalasHapusMau sharing juga serunya pertama kali travelling Ke Macau
BalasHapushttps://ceritanggita.blogspot.co.id/2017/10/macau-di-bulan-maret.html
Bisa jadi referensi juga untuk yang berencana ke sana