Jumat, 27 Desember 2013

Jalan jalan ke Hongkong - Macau - Shenzhen - Guilin






Desember 2012, kebetulan Jetstar mengadakan promo tiket murah buy 1 get 1 free. Saya dapat tiket JKT-HK jatuhnya hanya 2,1 juta per orang pulang pergi, sdh include bagasi 20 kg. Hanya saja harus transit Singapore dulu lumayan lama. Tp transit di Changi sekali-sekali sebenarnya cukup menarik, karena salah satu airport terbaik dunia ini fully equipped dengan berbagai fasilitas hiburan. So, berangkatlah kita ber-7 pada tanggal 12 April 2013, pulang tanggal 19 April 2013. Kota-kota yang akan dituju adalah Hongkong, Macau, Shenzhen, dan terakhir Yangshuo (kira-kira 60 km di selatan Guilin).

Keyword: jalan-jalan, hongkong, shenzhen, macau, guilin, yangshuo, wisata, tamasya, trip



Day 1: Jakarta – Hongkong

Perjalanan Jakarta – Hongkong bisa dibilang cukup lancar. Transit di Changi 4 jam lebih, sudah kebayang bakal boring abiss.. tp ternyata gak boring2 amat sih.. Turun di terminal 1, kita cari makan dulu, dari transit C jalan sedikit ke arah terminal 2, naik escalator di dekat Hermes, di situ tersedia aneka macam mie, nasi lemak, nasi ayam, hor fun. Sebenarnya di lantai bawah juga ada makanan yg menarik: sushi yang tidak terlalu mahal (salmon sushi yg cukup besar 6 pcs hanya SGD 9.5). Alhasil group terbagi 2, yang tua2 makan nasi dan mie di lantai atas, my boy n me makan sushi di lantai bawah. Yummm.. Makan dengan sangaaat santai, berhubung waktu masih banyak.

Setelah itu, kita masih sempet lihat2 Cactus Garden yang gak jauh dari food court di lantai 2. Apa yang menarik? Gak ada yang spesifik sih.. Paling duduk2 di taman sambil liat2 pesawat :p . But, hei, that’s something we don’t have in our own beloved international airport... hehehe... Masih ada Butterfly Garden, Sunflower Garden, Koi Pond, Orchid Garden  yang bisa dilihat, but let’s save them buat transit perjalanan pulang (bakal transit 5 jam bo! Gubrak!!). Liat jam 30 minutes to boarding time, pasukan segera menuju toilet, lalu jalan ke arah boarding gate. Masuk ruang tunggu, isi peluru (isi botol air minum maksudnya), lalu nunggu kira2 10 menit, then boarding. Thanks to my boy, kita dikasi boarding duluan (passangers with children can board first)


SIN – HK 4 jam perjalanan, pasukan pun tidur tentram(baca: gak ngorok). Tiba di Hongkong jam 8.30 malam. Cari 7/11 beli simcard, langsung telp pemilik apartment yang sdh dibook di daerah causeway bay. Kita sewa 2 malam. Per malam HKD 1850, utk 10 org. Koq 10? Krn yang buat 7-8 org sdh fully booked. Huuu.. But still lebih murah sih dibanding tarif hotel di HK pd umumnya. Posisi apartment ini cukup strategis, hanya 3 menit jalan kaki dari exit F MTR Causeway Bay. Lengkap dengan kompor, peralatan masak, microwave, mesin cuci, kopi dkk, komputer, Wifi, TV, sampai sandal. Sayangnya kamar mandi nya cuma 1, kebayang kan antri nya...

Cuaca saat kita tiba sejuk seperti di puncak, asyik banget. Denger2 sih mulai banyak hujan, mudah2an kita beruntung ketemu cuaca bagus.



Day 2 : Jalan-jalan di Hongkong

Hari ini itinerary kita adalah jalan2 ke Ngongping Village lihat Giant Buddha, ke Victoria Peak naik peak tram, dan sekalian ke Maddam Tussaud. Tiket Maddam Tussaud sudah dibooked on line seminggu sebelumnya, dapat diskon 20%. Sayangnya, tiket Cable Car tdk bisa dipesan online krn sedang error. Pdhl di website Ngongping Village tertulis diskon 10% utk booking online. Selain itu, kita juga berencana mengunjungi family mama di daerah Po Lam. Bangun pagi cuaca sangat bagus, sejuk, tidak panas, dan yang terpenting, tidak hujan! Sip! Semoga berlanjut begitu sampai malam.

Hari ini kita sarapan di apartment. Menu nya indomie bawaan dari rumah. Alasannya sederhana: menghemat waktu dan uang. Mumpung di apartment jg tersedia peralatan makan dan masak. Malam sebelumnya jg sempet mampir di 7/11 terdekat, beli aneka roti dan susu. Roti dan susu buat tambahan sarapan dan bekal jalan2 hari ini.

Untuk jalan-jalan hari ini kita beli tiket MTR One Day Pass yang berlaku 24 jam terhitung sejak pertama kali digunakan. Harga nya HKD 55 untuk adult dan HKD 25 untuk children. Bisa dipakai untuk naik MTR jurusan mana aja, kecuali yang ke arah airport dan Lo Wu/Lok Ma Chau.





 
Ngongping Village by Cable Car

Cable car menuju Ngongping Village ini adalah salah satu cable car terpanjang di dunia dengan jalur sepanjang 5.7 km melintasi Tung Chung Bay ke arah Utara Lantau Island. Sepanjang perjalanan 25 menit, kita akan disuguhi pemandangan menakjubkan. Jadi, pastikan kalau jalan-jalan ke HK, harus mengunjungi Ngongping Village naik cable car ini. Dijamin akan menjadi pengalaman tidak terlupakan.

Untuk mencapai Cable Car Ngongping 360o, kita naik MTR sampai Tung Chung dulu. Naik MTR di HK is very simple, gak jauh beda dengan naik MRT di singapur. Siapkan kaki aja, krn pasti akan banyak jalan di setiap interchange. Keluar dari Tung Chung MTR station, tinggal jalan kaki sedikit (200-300 m) ikut petunjuk arah, tibalah di cable car terminal.

Seperti disebutkan tadi di atas, naik cable car ini termasuk pengalaman tidak terlupakan. Pemandangannya wah.. Juga ada deg2an pas jalur naik dan turun. Pokoknya super deh! Ada 2 macam cable car : yang cristal cabin dan yang standard cabin. Bedanya kalo cristal cabin lantainya dari kristal transparan dan bayarnya lebih mahal. Bedanya berapa? Bisa dicek di http://www.np360.com.hk/en/booking/np360-ticketing-information.html.  Tentu saja kita pilih yang standard, maklum rombongan orang tua. Naik yang standard liat ke sekeliling aja uda deg2an, gimana yang bawahnya trasnparan? Hiii.. Tp next time kalo pergi ama hubby dan anak2, mau naik yang cristal ah... Hehe... Harga tiket cable car adalah HKD 194 utk dewasa pp dan HKD 98 utk anak2. Ini sdh include nonton bbrp pertunjukan yg akan disebutkan di bawah.




Apa yang bisa dilihat di Ngongping Village? Utamanya adalah Giant Buddha Statue di puncak bukit. Kebayang yaa naik tangganya.. Tp menurut saya sih masih lebih capek naikin tangga di Batu Cave Kuala Lumpur. Pemandangan dari atas juga Super! Tiupan anginnya sejuk nian, bikin ngantuk.. Halahh, masih pagi, Neng!







Giant Buddha di atas bukit. Tinggi yaa? Biar uda tua2, pada nyampe juga lho ke atas.. Acung jempol deh!
Gak tau namanya gerbang apa.. Abis gak bisa bacanya. Hehe...




Di belakang adalah salah patung yang mengelilingi dan menghadap ke patung Buddha Gautama yang super besar. Yg paling kiri adalah om dan tante nya mama, domisili di HK, sudah 72 thn, tp msh kuat naik ke atas dan jalan nya juga super fast. Mungkin karena orang HK banyak jalan kaki ya?



Di area Ngongping Village saat itu jg ada atraksi Jumping Rope. Pas kita turun dari puncak bukit, pertunjukan sedang berlangsung seru2 nya. Yang jumping bbrp anak muda bule, cowo dan cewe. Loncat2 tali dengan berbagai gaya dan variasi gerakan yang rumit diiringi musik nge-beat. Very attractive! Salut banget liat nya. Loncatnya gak berhenti2 selama hampir 1 jam. Dan gak pake trampolin loh. Koq gak capek ya? Saking asyiknya nonton, sampe lupa difoto! Hehe.. Maaf ya pemirsa.. Tp tenang aja, buat yg pengen tau bisa diliat di http://www.youtube.com/watch?v=hlDsgqMypFk

Lalu juga bisa nonton kartun Monkey Tale di dalam studio yang didekor seolah2 berada di dalam hutan. My boy sih enjoy banget nontonnya. Sampe ngakak2. Eh, ternyata om2 saya juga pada bilang bagus. Lucu katanya. Juga ada Walking with Buddha, yang inti nya membabarkan secara singkat ajaran2 Sang Buddha Gautama in English dan Mandarin. Jadi pas mau masuk masing2 org dikasih head phone sesuai dengan bahasa yang kita mau.

Puas menikmati Ngongping Village, kitapun kembali naik cable car menuju Tung Chung. Karena perut sudah teriak minta diisi, pasukan pun langsung “menduduki” food Court di dalam Citygate Outlets.. Citygate Outlets ini letaknya di dekat stasiun MTR Tung Chung. Makanannya lumayan enak2, secara kita laperr.. Hehe...

Setelah perut kenyang, kita langsung bergerak menuju kediaman family mama di daerah Po Lam. Bisa dilihat di peta  MTR di atas bahwa Po Lam letaknya di ujung paling timur Jalur Ungu. Jadi tiket Day Pass yang kita beli lumayan maksimal kepakenya. Hehe.. Setelah ngobrol sejam lebih melepas kangen, kami langsung bergegas menuju Victoria Peak, mengingat hari sudah sore.


Victoria Peak by Peak Tram

Dari Po Lam kita kembali naik MTR menuju stasiun MTR Central, lalu jalan lumayan jauh (menanjak pula) menuju terminal Peak Tram. Setibanya di terminal Peak Tram langsung antri beli tiket. Antrian untuk naik tram sudah menumpuk cukup panjang, mungkin sekitar 200 atau 300 orang. Sempet kebayang, bisa2 antri ber jam2 nih. Ternyata 1 tram bisa menampung lumayan banyak orang, sehingga kita sudah kebagian naik tram pada kedatangan ke-3. Sambil mengantri kita bisa melihat tram kuno yang sudah tidak dipake lagi dipajang di sebelah kanan. Juga ada kliping2 koran temo doeloe mengenai sejarah tram ini.

Perjalanan dengan Peak Tram menuju Victoria Peak cukup unik dan mendebarkan. Tram yang sudah lumayan tua ini mengangkut puluhan atau mungkin ratusan orang menaiki jalur yang menanjak, sangking nanjak nya bangunan di samping jadi kelihatan miring semua. Tp My boy bilang: “Mama, itu sebenernya bukan bangunannya yang miring ya, tp kita yang posisinya miring”. Pinter anak mama... Di perjalanan juga terlihat pemandangan Hongkong di malam hari. Sayang hasil fotonya kurang bagus akibat pantulan kaca.

Turun dari Peak Tram kita masuk ke gedung yang mirip cawan. Maddam Tussaud masuknya kalo gak salah dari lantai 2, keluar dari lantai 1. Di gedung ini juga banyak toko yang jual souvenir, tp harga nya mahal2. Saya sih gak prefer beli oleh2 di sini. Di dalam Maddam Tussaud inti acaranya yaa foto-foto lah.. Kalo yang bapak2 seneng nya foto sama tokoh sejarah China seperti Mao Ze Dong dan Deng Xiao Ping. Kalo my boy senengnya sama artis kungfu seperti Jet Li dkk, dan juga sama Albert Einstein. Mamaku berpose sebagai Ratu Inggris. Mantaplah!!











Beli tiket entry Maddam Tussaud kalo bisa jangan on the spot, krn pasti lebih mahal dibanding beli online. Beli online pasti ada diskonnya. Beli online di website resmi nya utk dewasa HKD 148 dan anak kecil HKD 108. Setelah puas foto2 di Maddam Tussaud, kita pun kembali naik Peak tram. Sebelumnya sempet menikmati pemandangan Hongkong di malam hari yang sungguh cantik. Sayangnya karena sedang berkabut, foto nya jadi nya kurang bagus.. Apa kamera nya yang kurang bagus ya? Hahaha..

Nyampe causeway bay langsung cari makan, dan kembali ke apartment sudah jam 12 malam. Kaki sudah pegeeell banget. Dalam waktu 1 jam, 7 org sudah beres mandi semua. Hah? Cepat sekali?? Yup, super kilat spy bisa cepet tidurrr...


Day 3 : Macau by ferry

Bangun jam 7, badan lumayan segarrr (tadi malam sempet minum Vitamin C donk..). Pasukan siap2 untuk berangkat ke Macau. Tidak lupa beli aneka bapao di 7/11 utk sarapan. Juga nyoba beli cakue yang guedee di gerai pinggir jalan. Dari Causeway Bay naik MTR, turun di Sheung Wan, jalan sedikit sudah sampai di Hong Kong Ferry Terminal. Langsung beli tiket, namun sayangnya karena weekend, penumpang agak ramai, sehingga kita kebagian ferry jam 10.30. Tiket ferry Hongkong-Macau adalah HKD 172 utk dewasa dan HKD 157 utk anak.

Tiba di Macau Ferry Terminal sekitar jam 11.30. Sempet agak bingung nyari shuttle bus ke hotel, karena Hotel Beverly Plaza yang saya book ternyata shuttle busnya gabung dengan 3 hotel lainnya dan label namanya kecil2. Berbeda dengan hotel2 dan casino2 gede seperti Venetian, Grand Lisboa, dan Wynn, yang bus nya banyak, besar2, dan memang sudah ada nona2 cantik yang nungguin, bahkan menjemput di pintu keluar ferry terminal. Yah, harga memang gak bisa bohong. Hehe..

Well, Beverly Plaza Hotel sendiri cukup ok sih.. not disappointing lah... Kamar dan ranjangnya cukup besar, bersih, dan nyaman. Interiornya cukup lux. Sarapannya juga enak. Yang penting lagi, letaknya strategis. Deket banget dengan Grand Lisboa dan ada bus stop persis di samping belakang hotel. Setelah check in, istirahat 15 menit, dan makan siang di resto deket hotel, kita pun siap meng-explore Macau.

Tujuan pertama adalah The Venetian Hotel and Resort. Dari Beverly Plaza, kita naik bus menuju Macau Ferry Terminal lagi. Bayarnya murah, tp harus pake uang pas. Lalu naik shuttle bus Venetian Casino. Gratis. Di Venetian, pertama2 tentu saja masuk ke casino nya dulu. Kalopun gak main, minimal lihat2 lah.. hehe.. Kalo sy pribadi sih dari dulu memang gak pernah tertarik dengan gambling. Jadi sementara bapak2 menjelajah casino, sy nunggu di luar aja sambil minum juice sama my boy yang memang gak boleh masuk. After bapak2 keluar, sy sempet masuk liat2 bentar ke dalam. The Venetian Casino ini tempat nya besaaaar sekali. Sangking gedenya, sampe ada beberapa biji pintu masuknya. Ya iyalah, namanya juga the biggest casino in the world, ngalahin yang di Las Vegas.

Satu lantai di atas casino, ada Venetian Shopping Mall yang dipenuhi dekorasi yang pretty amazing. Mantep banget buat foto-foto. Langit2 nya dibuat mirip dengan langit asli, di tengah nya ada canal buatan lengkap dengan gondola nya, yang  konon gondoliernya (mas-mas tukang dayung gondola) asli  didatangkan dari eropa. Sambil jalan2 kita bisa mendengar suara emas mereka melantunkan lagu-lagu bernada tinggi. Untuk naik gondola tentu harus bayar.. Well, kita sih gak minat.. secara canal nya juga gitu2 aja.. Jadi ya kita cuma jalan2, foto2 di sekitar Venetian Shopping Mall, ama window shopping aja.. hehe..





 





Puas keliling Venetian, kita bergerak menuju Senado Square dan Ruins of St. Paul. Naik shuttle bus lg ke ferry macau terminal, nyambung naik shuttle bus Grand Lisboa.
 
Sampai di Grand Lisboa, lampu-lampu casino sudah mulai dinyalakan. Seolah-olah mau masuk casino Grand Lisboa, kita melenggang masuk ke dalam, padahal cuma mau nebeng toilet aja.. hehe.. 

Lobby Grand Lisboa wangi bow.. Ada 1 hal lg yg menarik. Di lobby Grand Lisboa koleksi pajangannya mantap-mantap. Yang paling menarik buat saya adalah ukiran gading mammoth! (Ingat bahwa mammoth sudah punah lho!) Ukirannya sangat detail, Sun Go Kong (Kera Sakti) duduk di atas tandu diiringi oleh  pasukan kera dan dewa-dewa. Selain itu juga ada kapal naga bersepuh emas, ukiran batu giok yg besar banget, dll. 
Niatnya ke toilet doank, jadi nyangkut 20 menit liat2 pajangan dan foto2.. No Problem. Yang penting kita enjoy.. memang itu intinya jalan2. Melihat dan menikmati sebanyak mungkin. Abis itu kita sempetin duduk-duduk di depan Grand Lisboa, sekedar liat2 menikmati suasana kota Macau menjelang senja, sambil istirahatin kaki. Di depan Grand Lisboa, lampu-lampu casino lain juga sudah nyala semua



Sun Go Kong ada di tengah, di atas tandu, di bawah payung, duduk dengat kaki di angkat, pakai topi dengan 2 rumbai panjang. Di depan dan belakangnya ada kera-kera dan dewa-dewi.





Dari Grand Lisboa, kami jalan kaki menuju Senado Square dan Ruins of St. Paul. Tidak usah takut nyasar, karena para pelancong lain juga arus jalannya ke arah situ. Tiba di Senado Square, orang-orang sudah ramai duduk-duduk di sana. Kita pun ambil posisi untuk nongkrong dan foto-foto.. Menurut saya sih Senado Square ini gak special-special amat. Tp suasana sekelilingnya itu lho yang asyiik.. Ada fountain yang tengahnya ada semacam bola, dan kalo malam ada lampu yang berubah-ubah warnanya. Gedung-gedung di area ini dirancang bergaya Portugis, dengan lantai batu yang disusun indah dengan motif seperti gelombang. Jadi kalo buat nongkrong2 sih asyiik lah.. Eh, gak lama kita duduk, terdengar obrolan dalam Boso Jowo di sebelah kita.. Punteeennn... Hehehe...









Setelah nongkrong 20 menit di Senado Square, lanjut jalan kaki menuju Ruins of St. Paul. Di tengah jalan mampir beli jajan khas Macau: Portuguese Egg tart (Jangan sampe lupa sama yg satu ini).




St. Paul Church adalah gereja terbesar di Asia pada masanya dulu. Dibangun dari tahun 1582 hingga 1602, gereja ini runtuh akibat kebakaran pada saat terjadi typhoon pada tahun 1835. Kini, gereja yang dulunya megah ini hanya tinggal facade/tembok bagian depannya saja, sehingga disebut Ruins of St. Paul. Banyak dikunjungi orang dan rasanya belum afdol kalo ke Macau tidak mengunjungi tempat ini. Kalo My Boy pengen ke sini krn acara Running Man pernah shooting di sini. Hahaha..

Duduk-duduk di depan Ruins of St. Paul sambil makan Eggtart dengan angin sepoi-sepoi, rasanya jadi mengantuk.. Karena mata mulai sepet, pasukan pun berjalan kembali ke hotel. O ya, dari depan Ruins of St. Paul juga terlihat Hotel Grand Lisboa. Jadi yaa difoto jg.. ;p
On the way back to hotel, kita melewati sebuah lapangan kecil yang pas banget untuk foto dengan latar Grand Lisboa. 



Sebelum masuk hotel, pasukan isi tangki dulu supaya bobo nya nyenyak, gak krucukan peyutnya..hihihi.. Nah, selain rumah makan, toko apa yg paling banyak di Macau ini? Jawabannya: toko jam tangan mewah dan toko emas. Bertebaran dimana-mana. Bisa dipastikan toko2 ini merangkap sekagai pawn shop alias pegadaian. Siapa lagi customernya kalo bukan para  penjudi yang budiman?


Day 4: Macau-Shenzhen by Ferry

Hari ini kita akan naik ferry menuju Shenzhen. Menu utama di Shenzhen adalah reuni dengan om (abang tertua mama) yang bermigrasi ke china sejak tahun 60an. Sambil jalan-jalan tentunya :).

Sarapan di Beverly Plaza Hotel cukup enak. Kira-kira nilainya 7.5 dari 10 lah... Bapao nya enak2. Eggtart nya jg enak..

Tiket ferry Macau-Shenzhen: HKD 210 utk dewasa dan HKD 105 utk anak. Tiba di Shenzhen sekitar jam 11.30, langsung naik taxi ke apartment om di daerah Mei Hua Lu (Mei Hua Road). Pasukan dibagi jadi 2 taxi. Taxi yg saya tumpangi supirnya cukup baik dan kita jalan di depan. Sang supir dengan baik hati menelpon ke om sy untuk menanyakan harus berhenti dimana persisnya. Tiba di apartment, sementara para orang tua sibuk ngobrol melepas kangen, saya sibuk menyusun rencana utk perjalanan berikutnya: beli tiket bus ke Yangshuo dan jalan-jalan seputar Shenzhen (Windows of the World dan Splendid China).
The Family Reunion

Family Photograph in 1960 (53 years ago) di Pangkalan Berandan. Masih disimpan dan dilaminating sama omnya mama di Hongkong

Akhirnya diputuskan saya, om, dan ditemani menantunya pergi beli tiket dulu ke terminal bus untuk berangkat malamnya ke Yangshuo. Baru setelah dapat tiket, kita akan jalan-jalan di Shenzhen. Niat awalnya sih begituu.. tp beberapa langkah keluar dari apartment om, ada godaan yang teramat besar menanti. Apalagi kalo bukan makan enak? Hehehe... Apartemen om dekat sekali dengan pasar kecil yg menjual aneka makanan yang smells so good.

Yg paling bikin ngiler tuh mie Sechuan Lamien nya. Yg jual org Sechuan asli. Ada Niu Rou Mien (mie daging sapi) dan Wonton Mien. Dua-duanya mantap abiss rasanya. Porsi nya gede buangett. Harganya Cuma 10 RMB semangkok besar. Favoritku Niu Rou Mien nya... OMG..Mie paling enak seumur hidup gue!! Sambil makan, akhirnya kita putuskan, biar gak terburu-buru, jalan-jalan di Shenzhen nya seabis balik dari Yangshuo saja. Sisa waktu sebelum berangkat ke Yangshuo kita manfaatkan utk beli bekal makanan (lagi.. hehe..) dan buah-buahan utk perjalanan.


My boy juga akhirnya nemu makanan yg diincar sejak di Hongkong maren: Chou Tofu alias Tahu Busuk. Koq?? Ya, my boy sebelumnya memang sudah baca2 soal makanan khas Hongkong, salah satunya ya Cou Tofu ini. Tp, sayangnya pas di Hongkong gak sempet makan, eh.. untungnya di Shenzhen ketemu. Rasanya gimana? Enak sih... asal tahan baunya.. Bagi org indo yg biasa makan makanan hasil fermentasi kedelai harusnya sih gak problem. Sebelum makan sebaiknya mengukur sensitivitas perut masing2 dulu ya.. Kalo perut termasuk sensitif, sebaiknya pilih yg kadar busuknya rendah, keliatan koq dr warna nya.. Kalo yg kadar busuk nya tinggi, warna sebelum digorengnya kelabu kearah hiiitaaamm.. hiii...


But.. ada 1 lagi nih tandingannya: Xiang Tofu (Tahu Wangi). Setelah mencicipi keduanya, My Boy much prefer Xiang Tofu. Tahu nya lembut, dikasi topping sauce yang agak pedes dikit sama acar dari buncis/kacang panjang yg dipotong kecil2. Dijualnya sambil dimasak diatas pan rata, mirip kayak pan buat bikin martabak, Cuma bentuknya segi empat. Jd wangi menyeruak kemana2 plus ada suara sizzling nya gituuh.. Gimana gak tergoda coba?

Sleeper bus ke Yangshuo berangkat jam 7.30 malam. Tiba di Yangshuo jam 5 pagi.
 

Day 5: Yangshuo

Pengalaman naik sleeper bus sulit dijelaskan dengan kata-kata.. intinya gak rekomended deh... hehehe... Terutama bagi mereka yg tinggi badannya di atas 165 cm.

Untung aja pemandangan dan atmosfer di Yangshuo worth it bangeeett... udaranya juga suegerrr. Paid back lah kelelahan kita td malam. Cuma males mikir pulangnya mesti naik bus itu lagiiiihhh... Arrgghhh...

Kenapa ke Yangshuo dan bukan Guilin? Dari hasil browsing, konon pemandangan yang bagus-bagus adanya di Yangshuo. Jika kita pergi dengan naik pesawat atau kereta, harus ke Guilin dulu, baru naik bus atau kendaraan sewaan ke Yangshuo, karena bandara dan train station adanya di Guilin, di Yangshuo blom ada. Atau jika ingin sambil menikmati pemandangan sungai Li, bisa naik Li River Cruise dari Guilin ke Yangshuo selama 5 jam perjalanan. Bagi yang seneng activities seperti biking, bamboo rafting, rock climbing, dll, adanya ya di Yangshuo ini. Karena waktu kita juga pas2an (maklum ogut masih kuli, dpt cutinya terbatas.. hiks), kita memilih langsung ke Yangshuo saja naik sleeper bus.
Lima Pendekar dari Pangkalan Brandan berkelana ke Guilin


 


Kayaknya kalo naik ini berduaan aja bakal romantis bener yaa..:)


As mentioned before, pemandangan di Yangshuo memang sesuatuh banget. Uda gitu segala sesuatunya mulai dari hotel, makanan, souvenir, dan objek wisatanya relatif murah. Naik river rafting setelah ditawar (jgn lupa DITAWAR!!) hanya 100 RMB/boat untuk kira-kira 2 jam river rafting. Per boat bisa muat 4-5 orang. Thanks to family jauh om yang sengaja dateng dari Guilin untuk ketemu kita yang jauh-jauh datang dr Indo (judulnya “Jauh”). Sy manggilnya Ku Kong. Ku Kong bantuin nawar ampe dapetlah harga segitu. 

Nah, kebayang yaa.. naik perahu menyusuri sunga Li dengan pemandangan bukit-bukit cantik, angin sejuk sepoi-sepoi, sedikit berkabut... ajibbb... ngantuk jadinya..hahaha... Note: sebaiknya ambil offer dr hotel tempat kita menginap, lebih bisa dipercaya. Di pinggir sungai juga ada counter yang nawarin, tp jauh lebih mahal, dan ada jam berangkat tertentu, gak bisa semaunya kita. Banyak juga perorangan yang nawarin. Ini juga jangan yah... krn mereka bisa nipu soal jarak (misalnya harusnya sampe titik A, biar ngirit belom nyampe titik A uda muter balik, wong turis gak paham ini..) Kalopun booking dari hotel, tanyakan untuk titik balik nya penanda nya apa? Kebetulan staff Hotel River View berbaik hati ngasih tau, tanpa kita tanya.


Sekilas soal River View Hotel. Lokasinya ok banget. Tepat di depan sungai Li, dekat sekali dengan West Street, akan tetapi bebas dari kebisingan West Street. Keluar dari hotel, di seberang jalan langsung bisa menikmati indahnya sungai Li, dan banyak juga yang menjajakan makanan kecil. Tersedia beberapa meja dan kursi dari batu. Jadi bisa duduk-duduk santai melihat pemandangan, menghirup udara segar, sambil ngemil tentunya J. Kalo mau sambil rendem kaki di sungai, bisa turun tangga sedikit. Staff hotelnya ramah banget dan very helpful. Bahasa Inggrisnya bagus. Kamarnya cukup besar dan bersih. Overall sih gw kasih nilai 8,5 deh... O ya, 1 lagi, makanannya gak kalah sama yang di resto-resto di West Street. Enak-enak dan murah. Tp kayaknya harus tetep nawar kalo kita mesen banyak sekaligus.


After river rafting, acara bebas. Ada yg jalan-jalan sepanjang West Street, beli souvenir, jajan makanan kecil (pastinya), ada yg duduk-duduk di tepi sungai Li sambil rendem kaki, ada juga yang bobo siang bentar di hotel. Kita nemu kios mie, kwetiau, nasi goreng yang enak banget. Trus bubur wijen hitamnya juga enak dan wangi. Hmmm..


Rencananya malamnya kita akan nonton Liu San Jie Show. Tp tentu harus dinner dulu. Surprise..surprise.. Ku Kong ternyata sudah order very nice dinner dari Hotel River View – aneka macam masakan khas Yangshuo, mulai dari beer fish, duck with wine, udang, pork, dll. Xie xie Ku Kong!! Dinner nya ueenaaakk tenan...
Lihatlah itu piring dan mangkok pada kosong. Tandanya enak!


Impression Liu San Jie Show adalah pertunjukan drama di atas air Sungai Li dengan latar 12 bukit. Pertunjukan ini merupakan karya Zhang Yi Mou, perancang acara pembukaan Olimpiade Beijing 2008. Kita beli tiket show di level B2, bukan yang termahal tp menurut staff hotel posisinya sudah sangat ok buat nonton. Dan ternyata memang benar, terlihat semuanya. Hehe.. Sebenernya biarpun duduk paling depan, tetap hanya bisa lihat pelakon nya kecil-kecil, soalnya kan memang jauh jarak ke tengah sungainya... Jumlah penonton malam itu mungkin lebih dari 1500 orang. Pokoknya semua kursi terisi.


Lalu show nya sendiri bagus atau tidak? Kalo buat ditonton sih biasa aja, gak ada yang menarik, ada sih efek dramatisnya, tp ucapannya gak jelas even bagi yang gape mandarin seperti papaku. Jadi kita hanya duduk nonton something unusual, yang kita gak ngerti jalan ceritanya, tp tetap paying attention krn sdh bayar mahal-mahal.. Jadinya ya sibuk foto-foto buat kenang-kenangan. Hihihi... Akan tetapi kalo ditilik lebih teliti, tidak gampang membuat pertunjukan seakbar itu di atas air dan harus kreatif menciptakan efek dramatis.
Liu San Jie Show: foto sebelum mulai



Day 6: Yangshuo
Esok paginya, after breakfast agenda kita adalah mengunjungi Silvercave. Uda ketahuan donk dari namanya... Judulnya Jalan-jalan Liat Gua. Nah, gua nya seperti apa? Supaya gak serem dan timbul efek yang indah, dipasang lah lampu sorot warna-warni ke arah dinding, stalaktit dan stalagmit di dalam gua. Bisa diliat di foto-foto di bawah ini. Cukup mengesankan yah...


Dibanding gua yang di Korea, Silvercave ini lebih luas. Pertama masuk masih terasa sejuk, makin ke dalam makin terasa hangat dan kurang oksigen. Mungkin karena kitanya juga uda ngos-ngosan naik turun tangga ya..
River Rafting sudah, nonton Inpression Liu San Jie sudah, Silvercave sudah, kuliner sudah, beli souvenir sudah, main air di pinggir sungai jg sudah... Waktunya balik ke Shenzhen.. Oh not that bus again!! (kata My boy)
 
Day 7: Shenzehen-WOW
Tiba di Shenzhen waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. So kita pun mandi dan istirahat dulu di apartment om. Siangan baru naik bus ke Windows of the World.
Windows of the World area nya sangat luas. Kalo punya waktu seharian, bolehlah keliling dengan berjalan kaki. Tp kalo saya sih gak mau, wasting time and energy. Hehe.. Jadi kita memutuskan utk naik minivan berkelilingnya.. Selama perjalalan keliling, minivan berhenti beberapa kali supaya pengunjung berkesempatan untuk foto-foto. WOW isinya adalah miniatur bangunan-bangunan ternama di dunia seperti Menara Eiffel, Menara Pizza, Pyramid, Air Terjun Niagara, istana Raja Thailand, candi Borobudur dll.


Dari Windows of the World, sebenernya mau lanjut ke Splendid China, tp cuaca mulai mendung dan gerimis. Rombongan jg mulai kecapean. So kita pun balik ke base camp (apartment om), istirahat, makan Sechuan Lamien for the last time, lalu sorenya kembali ke Hong Kong.
Malamnya rombongan, minus papa dan saya (badan mulai menjerit pengen tidur), msh sempet diajak sama om nya mama ke pinggir laut (entah apa nama tempatnya) menikmati pemandangan Hongkong dari sisi Tsim Sha Tsui. Semua yg ikut pada bilang baaguuuussss. Agak nyesel jg gak ikut.. But tidur pd saat itu seems more important. Zzzzz..

Day 8: Back to Jakarta
Kembali ke Jakarta by Jetstar lg, transit Singapore lg.. Nothing special during the way home... Just very grateful we were able to enjoy this trip and heading back home safely. See u in the next trip, hopefully soon!!
  







2 komentar:

  1. Salam mas tanya nih ada promo lg bulan mei tahun 2017 dan berapa budgetnya hongkong shenzen macau seperti yg diatas

    BalasHapus
  2. Mau sharing juga serunya pertama kali travelling Ke Macau

    https://ceritanggita.blogspot.co.id/2017/10/macau-di-bulan-maret.html

    Bisa jadi referensi juga untuk yang berencana ke sana

    BalasHapus