Setelah ragu selama 5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk LASIK. Minus mata saya berdasarkan hasil cek terakhir adalah -10 kiri dan kanan. Setelah menimbang, meragu, dan menimbang kembali for years, akhirnya sampai pada keputusan untuk LASIK di Jakarta Eye Centre.
Keyword: pengalaman lasik, cerita lasik, lasik mata
Day 1 (7 Maret 2014)
JEC Kedoya. Rencana
awal hanya mau cek mata pra-operasi, setelah lepas soft lense selama 14 hari,
untuk mengetahui apakah bisa di LASIK atau tidak. Awalnya bikin janji ketemu
dengan Dr. Johan Hutauruk. Namun nasib menentukan lain. Dr. Johan hari itu
tiba-tiba harus melayat. Janji temu saya dipindahkan ke jam 3. Alternatif lain,
disarankan ketemu dengan dokter lain, namun nanti jika ingin tetap LASIK dengan
Dr. Johan, maka harus ketemu Dr. Johan dulu sebelum di LASIK. Saat itu yang
kebetulan sedang praktek ada Dr. Donny V. Istiantoro dan Dr. Iwan. Setelah baca
riwayat kedua dokter ini, akhirnya saya pilih Dr. Donny. Well, we can’t be 100%
sure about things like this anyway.
Sebelum ketemu Dr. Donny, dicek
mata Basic Diagnostic dulu, hanya cek mata awal seperti yang dilakukan di optik-optik.
Ketemu Dr. Donny dicek sebentar. Dr. Donny sepertinya sudah menangkap sinyal
bahwa saya memang sudah siap di-LASIK jika memang hasil pemeriksaan nantinya
OK. “Saya juga sudah di-LASIK koq tahun 2006”, kata Dr. Donny. “Waktu itu
teknologi belum secanggih sekarang malah. Kalo hasil cek nanti tidak ada
masalah, Ibu bisa langsung LASIK nanti siang”. What?? Hari ini juga? Tapi gak
ada salahnya juga. Jika memang sdh siap, menunda tidak akan memberikan efek
apa-apa. Apalagi saya lumayan jauh dari Bogor.
Ok, let’s do the test. Setelah
ditest entah oleh berapa macam mesin. Hasilnya langsung keluar dan saya diantar
kembali ke Dr. Donny. Beberapa menit Dr. Donny mengecek hasil test mata saya
satu per satu. Gak lama Dr. Donny bilang: OK, hasil cek nya gak ada masalah
untuk LASIK. Jadi gimana? Mau LASIK hari ini? Masih setengah percaya kalo saya
akan LASIK hari itu juga. May God give me the best result. Amin. Akhirnya saya
jawab: Iya Dok.
Lalu saya juga tanya: apakah
minus mata saya akan dihabiskan atau disisakan sedikit. Kata Dr. Donny:
targetnya sih 0. Tp nanti diLASIK nya akan disetel menyisakan –0.25 sampai –0.5
karena untuk kasus -10 seperti saya biasanya nantinya akan berbalik ke plus.
Jadi minus disisakan sedikit utk menjaga hal tersebut. Saya pribadi tidak
keberatan dengan hal itu, karena bisa ‘memangkas’ minus mata dari 10 menjadi
hanya 0.5 sdh merupakan berkah yang luar biasa buat saya. Itupun minusnya masih
ada kemungkinan hilang nantinya. Then saya juga nanya: sakit gak Dok? Jawabnya:
Gaak, udahannya cuma kayak kelilipan aja.
Most frequently asked question:
Gimana rasanya di-LASIK? Di-LASIK rasanya menegangkan!! Hehehe.. Ya pastilah!
Secara mata itu aset yang sangat sangat berharga. Saya sampe bisa ngerasain
detak jantung sendiri. Dug..dug..dug.. Hiiii... During the procedure, tidak
terasa sakit, karena mata dibius lokal. Tugas kita hanya melihat titik/cahaya
merah, usahakan jangan lirik-lirik. Gak usah takut ngedip secara gak sengaja,
krn mata dikasih penyangga jadi memang gak bisa ngedip.
LASIK yang saya jalani adalah Z-LASIK 6 dimensi. Prosedur dapat disaksikan oleh keluarga/pendamping melalui LCD TV yang dipasang diruang tunggu. Kita akan diminta persetujuan agar prosedur operasi bisa ditayangkan, yang artinya bisa dilihat oleh semua orang yang kebetulan ada di ruang tunggu pada saat itu. Jika tidak setuju, maka tidak akan ditayangkan sama sekali.
Total dari masuk ruang operasi sampe keluar tidak sampai 15 menit. Sebelum masuk ruang operasi, pasien diminta untuk membaca hal-hal yang harus dihindari pasca operasi, dan diminta untuk tanda tangan jika sudah membaca dan memahami (copy nya dibawa pulang juga nantinya). Lalu diberikan baju operasi, tp hanya dipakai di luar saja, tidak sampai ganti baju, dan dipakaikan penutup rambut. Mata dibersihkan, diberi betadine, dan ditetesin tetes mata bius. Menjelang masuk ruang operasi, tetes bius diulangi sekai lagi. Masuk ruang operasi, pasien dibaringkan di tempat tidur dengan penahan di sekeliling kepala, supaya kepala tidak bisa bergeser/goyang. Mata kanan dikerjakan terlebih dahulu. Proses pembuatan flap berlangsung kira2 15 detik. Ada bunyi tiiit..tiiit.. hingga 15 kali, dan ada asisten yang membantu hitung mundur 15.. 13.. 10.. 8.. 5.. 3.. 2.. 1.. selesai. Begitu juga proses laser kornea. 15 detik, selesai. Pada saat dilaser tercium bau gosong, kayak rambut kebakar (terlalu serem kalo dibilang daging kebakar. Hehehe..). Setelah selesai flap ditutup kembali, lalu mata terasa kayak dikuas dengan diberi semacam cairan. Same procedure for the left eye.
Total dari masuk ruang operasi sampe keluar tidak sampai 15 menit. Sebelum masuk ruang operasi, pasien diminta untuk membaca hal-hal yang harus dihindari pasca operasi, dan diminta untuk tanda tangan jika sudah membaca dan memahami (copy nya dibawa pulang juga nantinya). Lalu diberikan baju operasi, tp hanya dipakai di luar saja, tidak sampai ganti baju, dan dipakaikan penutup rambut. Mata dibersihkan, diberi betadine, dan ditetesin tetes mata bius. Menjelang masuk ruang operasi, tetes bius diulangi sekai lagi. Masuk ruang operasi, pasien dibaringkan di tempat tidur dengan penahan di sekeliling kepala, supaya kepala tidak bisa bergeser/goyang. Mata kanan dikerjakan terlebih dahulu. Proses pembuatan flap berlangsung kira2 15 detik. Ada bunyi tiiit..tiiit.. hingga 15 kali, dan ada asisten yang membantu hitung mundur 15.. 13.. 10.. 8.. 5.. 3.. 2.. 1.. selesai. Begitu juga proses laser kornea. 15 detik, selesai. Pada saat dilaser tercium bau gosong, kayak rambut kebakar (terlalu serem kalo dibilang daging kebakar. Hehehe..). Setelah selesai flap ditutup kembali, lalu mata terasa kayak dikuas dengan diberi semacam cairan. Same procedure for the left eye.
Pada saat sudah selesai dengan
mata kiri, dokter lalu meminta pasien (saya) untuk bangun, “Coba buka mata,
apakah bisa melihat?” Saya jawab,” Bisa, Dok. Cuma agak buram.” Dokter nanya
lagi,” Tapi lebih jelas dibanding waktu masih minus 10?”. Saya jawab, ” Ya.”
Lalu dokter bilang, “ Ok, operasinya berhasil ya Bu. Besok Ibu tidak perlu
kontrol, kontrol ke sini Rabu depan aja (hari ke-6). Ibu kan juga jauh dr
Bogor. Nanti besok sms aja ke saya, tar saya telp, saya tuntun untuk cek
penglihatannya..” “Ok Dok.” Tadinya sebelum operasi, dokter sempat bilang, 1
day after operasi pasien mesti datang untuk kontrol.
Nah, setelah keluar dari ruang
operasi... Barulah penderitaan dimulai. Sakitnyaaaaaa... bingit-bingiiiit! Sakit + takutt!! Ini sih sakitnya uda bukan kayak kelilipan Dokterku
sayaaaang. Ini mah kelilipan pasir setonn! Deg-degan dan bertanya2: Apa memang
kayak gini yah sakitnya? Nanya ke suster, jawabnya: tiap orang beda-beda sih
Bu.. Ada yang cuma stengah jam, ada yang 1 jam, ada yang 3-4 jam sakitnya. Ada
juga yang gak sakit. Ok, ya sudah dijalanin aja. Toh sudah kadung. Mudah2an tidak
lama sakitnya. Lalu susternya juga bilang: Biasanya pasien disaranin langsung
pulang supaya bisa tidur, bangun tidur biasanya sudah gak sakit. Sakit gini
gimana caranya tidur yak? Ya udah merem aja deh pokoknya, secara juga emang gak
kuat buka mata.
O ya, saya diberi ponstan 2 biji,
1 lgsg diminum, 1 lg diminum nanti 5 jam kemudian bila masih sakit. Mata diberi
kaca mata gogle utk menjaga dari segala jenis gangguan.
Setelah suami beres dengan segala
administrasi (bayar membayar maksudnya), saya pun diizinkan pulang sambil bawa
bingkisan. Isinya 3 macam obat tetes mata yang harus digunakan sesuai anjuran. Cenfresh
ditetes 1 jam sekali, LFX dan Tobradex ditetes 4x sehari. Dianter dengan kursi
roda sampe depan lobby, lalu dengan mulus naik ke mobil. Di mobil mata masih
terus tertutup dan masih sakiiitt, malah kayaknya tambah sakit. Mungkin karena
menurunnya efek bius. Yang saya inget, setiap ada bumping/goncangan dijalan,
sakitnya lebih terasa. Sialnya, jalanan mulus hanya sampai keluar tol aja.
Hasil dari musim hujan, jalanan menuju rumah di katulampa is now pretty bumpy
alias rusak parah. Hiks
Sampai rumah mata masih blom bisa
buka, sakitnya masih. Dituntun ke kamar di lantai 2, tetes mata, lalu tiduran,
tapi gak bisa tidur karena masih sakit. Tapi kira2 30 menit kemudian, sakitnya
sdh hilang. Total kira2 sakit selama 3 jam. Mata masih blom bisa buka.
Dicoba buka dikit, sakit, tp sekilas penglihatan sdh terang. Asyiiikk...
Setelah itu ponstan yg satunya
tetap diminum, buat jaga2 kalo ntar sakit lagi. Kan ponstan bekerja 1 jam
setelah diminum. Sekitar 2 jam kemudian mata sdh bisa dibuka walaupun msh agak
berat. Langit di luar sudah gelap, tapi gak tau jam berapa. Dibeliin Bolopronto
Fussili dari PHD buat makan malam, karena hari ini tukang masaknya lagi off abis
diLASIK di JEC. Hehehe.. Karena sakit sudah hilang, akhirnya bisa tidur sampe
pagi.
Day 2 (8 Maret 2014)
Sesuai janji, jam 10 pagi saya
sms Dr. Donny. Lalu langsung ditelp dari rumahnya (sabtu Dr. Donny libur). Lalu
dituntun untuk coba liat teks di TV, apakah kebaca? Lalu, tutup mata kiri, tp
jangan sampe menyentuh mata, coba liat teks lagi apakah kebaca? Demikian juga
sebaliknya. Lalu coba baca koran dengan jarak normal kira2 30 cm. Overall cukup
bagus, walaupun masih berbayang, tapi kebaca. Kacamata gogle sudah bisa dibuka.
Dipake kalo tidur aja, utk menghindari terkucek secara gak sengaja. Saat itu
juga sdh bisa bbm ngabarin keluarga n temen.
Day 4 (10 Maret 2014)
Hari ini di pagi hari penglihatan
agak menurun. Sms ke Dr. Donny. Disuruh tetes cenfresh agak banyak. Setelah itu
penglihatan agak membaik. Kesimpulan: di pagi hari setelah tidur mata cenderung
agak kering, yang menyebabkan penglihatan kabur. Ini berulang juga pada
hari-hari berikutnya. Satu hal lagi, kalo malam liat lampu mobil ada efek halo.
Day 6 (12 Maret 2014)
Kontrol ke Dr. Donny. Hari ini
antrian agak panjang. Dapat nomer 22. Sebelum ketemu dokter, dicek dulu di Basic Diagnostic Room. Petugasnya sangat ramah, tp tidak berkomentar apa-apa. Lalu gak lama dipanggil ke ruangan Dr. Donny. Di test baca,
barisan pertama kebaca. Tp barisan kedua yang lebih kecil agak burem. Tenang
aja, gak usah dipaksain, kata Dr. Donny. Soalnya dari -10, jadi mata masih
pelan-pelan menyesuaikan. Buram bukan brarti masih minus. Lalu pas diperiksa
dengan lampu yang disorot ke mata dari arah samping, mata kiri agak kering,
katanya. Pantesan saya juga ngerasa mata kiri lebih buram, kayak kalo pake soft
lens, dan soft lens nya lagi agak kering. Begitu kira-kira rasanya. Teman-teman
yang lama menggunakan soft lens mungkin paham maksud saya.
Lalu saya sempat menanyakan minus
mata saya sisa berapa? Hampir 0, kata Dr. Donny. Kornea saya dari tebal berapa
menjadi berapa Dok? Sebelum operasi sekitar 500 mikron, setelah operasi 250
mikron.
Dr. Donny meminta saya untuk
kontrol lagi 3 minggu kemudian dan meresepkan Solcoseryl Eye Gel dan Esther C
untuk mengurangi mata kering. Sebetulnya saya tidak merasa mata saya saat itu kering.
Mungkin karena saya terbiasa memakai soft lens, sehingga sudah terbiasa dengan yang
namanya mata kering. Obat tetes lain diteruskan sampe habis. Khusus Cenfresh
saya inisiatif beli lagi untuk jaga-jaga. Cenfresh adalah pengganti air mata,
tidak mengandung antibiotik.
Sorenya saya iseng cek di Optik
Melawai dan Seis. Di Optik Melawai hasilnya agak lucu. Penglihatan jauh +1.25
utk mata kanan, +0.75 utk mata kiri. Padahal yang biasanya plus adalah
penglihatan dekat. Optician nya agak bingung, dan menduga mungkin mata saya
lelah. Saya juga gak info sih kalo habis LASIK. Hehehe.. Di Optik Seis, karena
memang langganan, mereka memang tahu bahwa saya ada rencana LASIK. Jadi pas
saya masuk, sudah langsung ditanya, “Sudah LASIK Bu?”. Hasil cek di Seis mata
kanan -0.25, kiri -0.75, cuma pas dites baca agak berbayang, katanya
kemungkinan ada cylinder nya. Mungkin itu sebenarnya efek halo yang belum
hilang.
Day 14 (21 Maret 2014)
Bangun pagi mata kiri saya buram
sekali. Seperti ada kabut yang menyelimuti. Mata kanan sebaliknya, terang dan
jelas sekali. Saya tetesin cenfresh sesering mungkin, bahkan tiap 15 menit sekali kyknya. Pakai solcoseryl gel jg. Tp sampai jam 11 siang mata
kiri masih buram juga, akhirnya saya sms Dr. Donny. Langsung dibalas,”Saya ada
di kedoya sampe jam 14.00, mau dilihat?”. “OK, sy otw dari Bogor Dok, tolong
ditungguin.”
Pas diperiksa sama Dr. Donny,
katanya kornea mata kiri saya kering dan kasar sekali. Cek punya cek, ternyata
bulu mata saya ada sebagian yang mengarah ke dalam, terutama yang bagian bawah. Jadi setiap ngedip, bulu-bulu mata yang nakal
itu menggores kornea mata saya. Oalaaahh.. Akhirnya dicabut deh itu bulu-bulu mata yang muncung ke dalam one by
one. Sakit? Jangan ditanya lagi. Hiks. Mana takut kecolok lg. Bulu mata kanan
jg ada yg dicabut, tp cuma 3 helai kayaknya. "Uda kayak di salon aja", kata Dr.
Donny. Hehehe..
Ajaibnya, kira-kira 1 jam setelah
bulu mata dicabut, mata kiri berangsur sembuh, walaupun belum sejelas mata
kanan. Tp minimal kabutnya sdh hilang. Besoknya sudah normal lagi.
Hhhh.. Bener-bener deh.. Pengalaman
LASIK kayak gini cukup sekali seumur hidup. Tapi overall saya tidak menyesal
sudah menjalani LASIK di JEC. Seandainya minus mata saya cuma 3.5, mungkin saya
akan menyesal. Not worth the pain and worry. In my case, minus mata saya sudah 10.
So, hasil yang dirasakan sangat signifikan. Biarpun nantinya mata saya masih
bersisa -0.5, saya sih rela aja. Mudah-mudahan pemulihan bisa lancar-lancar aja.
Day 30 (7 april 2014)
Kondisi mata sudah lebih stabil. Selama sebulan ini penglihatan pelan-pelan makin membaik. Tetes mata juga hanya 3-4 kali sehari. Bangun pagi mata msh terasa kering, terutama mata kiri. Jadi kalo pagi mata kiri sy beri 2 tetes cenfresh, yang kanan 1 tetes saja.
Pada titik ini sy sampai pada kesimpulan bahwa pemulihan mata kiri sy tidak secepat/sebaik mata kanan. Kalo ditutup sebelah, mata kanan sedikit lebih jelas dibanding mata kiri. Akan tetapi secara keseluruhan pandangan mata cukup baik. Efek halo sdh jauh berkurang. Jadi kalo ditanya apakah cukup puas. Jawaban sy: Ya. Dunia saya sekarang jauh lebih terang dan jelas. Tidak perlu ribet pake dan copot contact lens setiap pagi dan malam. Kalo bangun tengah malam juga tidak perlu cari kaca mata lg.
Cek lagi di Optik, kiri kanan minusnya sdh 0. Malah ada plus 0.25. Rencana kontrol lg ke Dr. Donny minggu depan.
O ya, total cost sampai saat ini sekitar 29 juta. Utk pemeriksaan pra-LASIK 1,5 juta. LASIK nya sendiri 26 juta. Obat-obatan yang dibawa pulang sehabis LASIK 500 ribuan. Biaya dokter + tindakan + tambahan gel dan tetes mata pada saat insiden bulu mata 700 ribuan. Tambahan Cenfresh yang dibeli ecer (biasanya beli 2 strip @ 5 tube kecil, lalu kalo habis beli lagi) di apotik sekitar 300 ribu.
Day 49 (25 April 2014)
Kontrol lagi ke Dr. Donny (baru skrg krn jum'at lalu tanggal merah). Hasil cek agak mengejutkan. Mata kiri terkoreksi agak banyak, pandangan jauh +1.0 (tepok jidat). Mata kanan 0. Selain itu juga ada cylinder 0.5. Pantesan mata kanan lebih jelas.
Mnrt Dr. Donny pada kasus mata minus memang biasa terjadi koreksi (seperti pernah dijelaskan sebelumnya). Makanya minus mata saya disisakan sedikit. Kebetulan untuk mata kiri saya koreksi nya agak banyak. Diminta untuk kontrol lagi 3 bulan pasca LASIK. Jika memang msh sama keadaannya dan saya merasa tidak nyaman dengan kondisi itu, bisa dilakukan retreatment (maksudnya di LASIK lagi) gratis. Tapi jika sy merasa oke-oke saja dengan kondisi begitu, ya tidak perlu retreatment.
Di permukaan kornea kiri jg msh ada goresan bekas terbaret bulu mata dan juga masih ditemukan beberapa bulu mata yg muncung ke dalam (hadohmak!). Dr. Donny sampe nunjukin di layar monitor, bulu-bulu mata yang menusuk kornea. Jadi mau gak mau dicabut lagiii.. Hiks. Bulu mata oh bulu mata..
Diresepin tetes mata Hyalub untuk ngurangin mata kering.
Untuk masalah retreatment, mnrt Dr. Donny tebal kornea saya masih memadai untuk LASIK kedua. Kalo baru 3 bulan pasca LASIK, flap msh gampang dibuka kembali. Untuk mengoreksi plus, LASIK dilakukan di bagian tepi kornea, sementara untuk mengoreksi minus dilakukan di bagian tengah kornea. Jadi sebetulnya LASIK kedua nanti (jika jadi) tidak mengurangi tebal kornea.
Jadi galau.. Nanti mau diLASIK ulang gak ya? Sebetulnya jujur tidak terlalu mengganggu sih, penglihatan dengan 2 mata so far baik-baik aja. Baca koran ok, nonton TV 50" dari jarak 5 m juga jelas teksnya. Cuma kalo dibandingin masing2 mata, baru terasa bedanya. Kalo diLASIK ulang, saya takut ada efek negatifnya.
3 Month (16 Juni 2014)
Akhirnya saya putuskan untuk cari second opinion, spy galau tidak berlanjut. Janjian dengan Dr. Johan Hutauruk untuk hari jum'at (13 Juni 2014), tp kemudian ditelp dr JEC, direschedule ke senin. Dapat nomor antrian 27, nunggu dari jam 10.00 sampai jam 13.00 baru dpt giliran. Kalo diperhatiin memang rata-rata waktu konsul tiap pasien Dr. Johan agak lama. Artinya Dr. Johan cukup sabar dan telaten melayani pertanyaan pasien.
Tiba giliran saya, Dr. Johan melihat dulu record medis saya dan hasil Basic Diagnostic hari ini. Lalu mengecek fisik mata saya. Mnrt Dr. Johan penglihatan saya makin hari makin terang/membaik. Mata kanan sdh 0. Mata kiri untuk pandangan jauh +0.75 (terakhir +1.00 pada bulan April).
Saya : Waktu 1 bulanan pasca Lasik, krn hasil test mata kiri saya terjadi over correction, Dr. Donny menyarankan untuk retreatment apabila nanti setelah 3 bulan kondisinya masih sama. Tapi jika saya merasa nyaman dengan kondisi tersebut, maka tidak perlu retreatment. Mnrt Dokter bagaimana?
Dr. Johan : Kalo mnrt saya tidak perlu. Krn kondisi mata anda membaik. Kalo memburuk saya baru sarankan retreatment. Ini juga masih bisa membaik lagi
Saya : Kondisi mata plus jauh begini, dengan saya bertambah umur apakah nantinya akan bertambah plus jauhnya. Kalo yang mata menua itu plus jauh apa plus dekat ya Dok?
Dr. Johan : Kalo mata tua itu plus untuk pandangan dekat. Jadi kalo untuk baca dekat susah. Beda sama plus untuk pandangan jauh
Saya : April tahun depan saya ada rencana untuk trekking ke Everest Base Camp (kaki gunung Himalaya). Ketinggian 5.400 mdpl. Saya baca untuk mata yang pernah diLasik, akan ada masalah. Apa betul Dok?
Dr. Johan : Memang akan ada pengaruh, krn di altitude tinggi kadar oksigen di udara sangat rendah dan juga kering. Tp tidak masalah, nanti pas mau pergi saya kasih obatnya. (Dokter malah sempat bercanda. "Saya mau ikut donk", katanya :))
Saya : Bulan-bulan lalu saya sempat punya masalah dengan bulu mata yang tumbuh ke arah dalam sehingga menggores kornea mata kiri. Kondisi kornea saya sekarang bagaimana? Lalu untuk solusi jangka panjangnya bagaimana? Apakah harus dicabut terus?
Dr. Johan : Sudah membaik tapi masih ada bekasnya sedikit. Bulu mata kalo tumbuh yang baru, harusnya sudah lebih bener arahnya.
Saya : Biasanya berapa lama baru sembuh bener Dok?
Dr. Johan : kira-kira 6 bulan
Dr. Johan meresepkan tetes mata Systane (menggantikan Hyalub) dan Vitamin mata Nutrivision. Diminta kontrol lg 3 bulan kemudian.
7 months (3 October 2014)
Hari ini kontrol lagi ke Dr. Johan. Hasilnya: menurut Dr. Johan kondisi mata sy makin membaik. Plus pandangan jauh pada mata kiri katanya sdh hilang. Namun mata kanan -0.25.
Kalo saya sendiri merasakan walaupun mata kiri pelan2 getting better, pandangan mata kanan tetap sedikit lebih jelas dibanding mata kiri, namun tidak signifikan bedanya. Tetes mata jg sdh tidak perlu sering2. cukup 2-3 kali sehari.
And, once again, harus cabut bulu mata lagi.. krn ternyata msh ada yg salah arah (hadeuh..). Kornea mata kiri dan kanan terbaret lg oleh bulu2 mata yang nakal. Please, eye lashes.. Be nice..
Dr. Johan meresepkan tetes mata ProtagentA dan Vitamin mata Nutrivision.
7 months (3 October 2014)
Hari ini kontrol lagi ke Dr. Johan. Hasilnya: menurut Dr. Johan kondisi mata sy makin membaik. Plus pandangan jauh pada mata kiri katanya sdh hilang. Namun mata kanan -0.25.
Kalo saya sendiri merasakan walaupun mata kiri pelan2 getting better, pandangan mata kanan tetap sedikit lebih jelas dibanding mata kiri, namun tidak signifikan bedanya. Tetes mata jg sdh tidak perlu sering2. cukup 2-3 kali sehari.
And, once again, harus cabut bulu mata lagi.. krn ternyata msh ada yg salah arah (hadeuh..). Kornea mata kiri dan kanan terbaret lg oleh bulu2 mata yang nakal. Please, eye lashes.. Be nice..
Dr. Johan meresepkan tetes mata ProtagentA dan Vitamin mata Nutrivision.
Sekian sharing dari saya seputar pengalaman LASIK. Semoga bermanfaat.